Mahakarya SIG, YIA Jadi Salah Satu Bandara Tersibuk Lebaran 2025
Yogyakarta – Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) kembali membuktikan kapasitas dan keandalannya sebagai infrastruktur transportasi udara unggulan di Indonesia. Selama periode mudik angkaraja dan arus balik Lebaran 2025, YIA mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah penumpang dan frekuensi penerbangan, menjadikannya salah satu bandara tersibuk di Tanah Air.
Kinerja gemilang ini tak lepas dari sentuhan tangan dingin PT Surya Internusa Group (SIG), pengembang utama di balik transformasi YIA menjadi bandara berkelas dunia yang mengedepankan efisiensi, kenyamanan, dan kemegahan arsitektural.
Lonjakan Penumpang: Bukti Daya Tampung dan Konektivitas
Menurut data yang dirilis oleh Angkasa Pura I, total pergerakan penumpang di YIA selama periode 10 hari Lebaran 2025 mencapai lebih dari 720.000 penumpang, naik 18% dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun pergerakan pesawat mencapai 5.200 penerbangan, mencerminkan lonjakan signifikan baik dari sisi domestik maupun internasional.
Rute-rute favorit seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan, dan Makassar mengalami keterisian kursi hampir 100%, sementara penerbangan internasional ke Kuala Lumpur, Singapura, dan Jeddah pun mengalami peningkatan peminat, terutama dari para pekerja migran dan jemaah umrah.
Transformasi Bandara Kelas Dunia
Transformasi YIA menjadi salah satu bandara paling modern di Asia Tenggara tak terlepas dari peran strategis SIG. Melalui visi jangka panjang situs togel online dan pendekatan berkelanjutan, SIG menghadirkan desain arsitektur yang memadukan unsur budaya Jawa dengan kemajuan teknologi modern. Terminal penumpang yang luas, sistem bagasi otomatis, serta area komersial yang atraktif menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna jasa.
“YIA adalah mahakarya dari SIG yang menunjukkan bagaimana infrastruktur bisa menjadi ikon daerah dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Direktur Utama SIG, Budi Santosa. Ia menambahkan bahwa pendekatan yang diterapkan bukan hanya mengedepankan kapasitas, tetapi juga kenyamanan dan estetika.
Dukungan Teknologi dan Layanan Prima
Untuk menghadapi lonjakan penumpang selama musim mudik, pihak YIA bersama mitra pengelola menyediakan berbagai layanan tambahan, mulai dari loket check-in tambahan, layanan customer service 24 jam, hingga teknologi self check-in dan e-gate untuk mempercepat proses keberangkatan dan kedatangan.
Tak hanya itu, SIG juga menggandeng perusahaan teknologi lokal untuk menghadirkan dashboard pemantauan real-time arus penumpang, prediksi kepadatan area, hingga pengelolaan energi yang efisien di terminal.
Ekonomi Lokal Ikut Terangkat
Keberhasilan YIA sebagai salah satu bandara tersibuk di musim Lebaran juga berdampak langsung terhadap ekonomi lokal. Sektor pariwisata, kuliner, dan UMKM mengalami lonjakan omzet yang signifikan. Ribuan pengunjung memanfaatkan waktu transit mereka untuk menikmati produk-produk lokal khas Yogyakarta yang ditawarkan di zona komersial bandara.
“Dampaknya sangat terasa. Warung saya yang biasa melayani 100 pembeli sehari bisa naik jadi 300 selama Lebaran,” ujar Siti Rahma, pemilik gerai batik di area YIA.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski sukses besar di masa Lebaran, pihak pengelola mengakui bahwa tantangan ke depan tak kalah besar. Pertumbuhan penumpang yang tinggi perlu diimbangi dengan peningkatan kapasitas dan layanan, termasuk pengembangan akses transportasi darat seperti kereta bandara dan tol.
SIG sendiri menyatakan komitmennya untuk terus berinovasi dan mendukung pengembangan berkelanjutan YIA agar tetap menjadi bandara pilihan utama di Indonesia.
“Kami tidak berhenti di sini. Ke depan, kami akan hadirkan lebih banyak fitur ramah lingkungan, digitalisasi layanan yang lebih menyeluruh, dan kerja sama global yang membawa YIA setara dengan bandara internasional lainnya,” tutup Budi Santosa.
Dengan capaian luar biasa selama musim Lebaran 2025 ini, YIA tak hanya membuktikan kapasitasnya sebagai simpul transportasi vital, tetapi juga sebagai simbol kebangkitan infrastruktur Indonesia yang dikelola secara profesional dan berorientasi masa depan.